FPI : SBY Pecundang, Tebar Fitnah, Bungkam Terhadap Maksiat
Jakarta – FPI: Peristiwa bentrok antara FPI dan preman pembecking prostitusi yang baru-baru ini terjadi ternyata juga membawa Presiden SBY turut berkomentar. Presiden mengatakan bahwa kericuhan yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) di Kendal, Jawa Tengah, saat melakukan aksi sweeping sangatlah MENCEDERAI ajaran Agama Islam, bahwa ajaran Agama Islam tidak memperbolehkan main hakim sendiri. SBY menegaskan, langkah hukum akan diambil terkait peristiwa Kendal yang terjadi 18 Juli kemarin. Dia berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Senang rasanya bila Presiden kita responsif terhadap hal-hal yang terjadi dalam lingkungan negara ini. Berarti Presiden kita perduli terhadap rakyatnya. Sayangnya, komentar dan respon Presiden sering salah kaprah alias tidak pada tempatnya. Terhadap kasus semacam bentrok di Kendal, Presiden SBY malah berkomentar sangat heboh dan seolah sangat peduli hukum dan taat aturan, giliran masalah pembantaian LP Cebongan misalnya, Presiden sunyi senyap tak terdengar berapi-api dalam merespon atau berkomentar. Ada yang salah pak Presiden? Komentar seorang kepala negara harusnya didasari dari pengamatan yang menyeluruh, bukan perpanjangan lidah apalagi komentar PENCITRAAN yang malah memperlihatkan bahwa Presiden SBY tidak memahami situasi yang terjadi. Sangat disayangkan!.
Komentar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tentang bentrok antara FPI dan PREMAN Kendal diantaranya menyinggung tentang aksi main hakim sendiri. Bagi SBY, ajaran Agama Islam tidak memperbolehkan main hakim sendiri. "Islam tidak identik dengan main hakim sendiri. Islam juga tidak identik dengan tindakan-tindakan perusakan," ujar SBY di acara Buka Puasa Bersama PT Pertamina, di Gedung JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, seperti dikutip detikNews, Ahad 21 Juli 2013.
Menurutnya, tindakan FPI yang kerap melakukan aksi sweeping seperti yang terjadi di Kendal sangatlah mencedarai ajaran Agama Islam. "Sangat jelas kalau ada elemen melakukan itu dan mengatasnamakan Islam justru memalukan agama Islam, mencederai agama Islam. Saya harus katakan itu saudara-saudara," ucapnya.
Bagaimana seorang Presiden bisa mengatakan bahwa monitoring FPI MENCEDERAI ajaran Islam, sementara PROSTITUSI dan PERJUDIAN yang terus aktif di bulan Ramadhan tidak MENCEDERAI Islam? Seharusnya yang patut dikomentari Presiden sebagai “MENCEDERAI AJARAN ISLAM” adalah PROSTITUSI dan PERJUDIAN, bukan aksi menolak maksiat yang mencederai Islam. Hendaknya Presiden SBY mempelajari dahulu situasi kondisi sebenarnya sebelum berkomentar yang tidak perlu. Apakah pantas dengan dasar toleransi maka umat Islam yang berpuasa membiarkan PELACURAN dan PERJUDIAN tetap melenggang?
Pernyataan Presiden SBY mendapat tanggapan serius dari Presiden Front Pembela Islam, Habib Muhammad Rizieq Syihab. Menurut Habib Rizieq, tudahan Presiden SBY itu tidak didasari bukti yang kuat. SBY bukan seorang NEGARAWAN yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita.
Berikut ini tanggapan PRESIDEN FPI HABIB MUHAMMAD RIZIEQ SYIHAB atas komentar PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, yang diterima redaktur fpi.or.id, Senin 13 Ramadhan 1434 H/ 22 Juli 2013 M:
"Di Kendal, FPI tidak lakukan SWEEPING, tapi MONITORING damai tanpa senjata apa pun, justru FPI yang DISWEEPING oleh RATUSAN PREMAN PELACURAN BERSENJATA. Di Kendal, FPI tidak lakukan PERUSAKAN, justru beberapa Kendaraan FPI yang DIRUSAK dan DIBAKAR PREMAN. Di Kendal, FPI tidak MAIN HAKIM SENDIRI, tapi mendatangi POLRES dan minta TEMPAT PELACURAN DITUTUP apalagi di Bulan Ramadhan, justru FPI yang DIHAKIMI oleh RATUSAN PREMAN PELACURAN dengan berbagai macam senjata, hingga banyak yang terluka. Bahkan KAPOLRES KENDAL menyatakan dengan JUJUR di berbagai Media bahwa FPI sudah koordinasi.
Di Kendal, FPI itu KORBAN bukan PELAKU ! Jadi, dasar tuduhan SBY itu apa ??? Dan kenapa dalam soal Kendal, SBY begitu semangat bicara tentang FPI yang jadi korban, dan bungkam terhadap si pelaku PREMAN PELACURAN BERSENJATA dan TEMPAT PELACURAN yang buka siang malam di bulan Ramadhan ??? Kasihan, ternyata SBY bukan seorang NEGARAWAN yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang PECUNDANG yang suka sebar FITNAH dan bungkam terhadap MA'SIAT! Tentu, seorang PRESIDEN MUSLIM menyebar FITNAH dan membiarkan MA'SIAT, ditambah lagi melindungi AHMADIYAH dan aneka MEGA SKANDAL KORUPSI, sangatlah mencederai Ajaran Islam !
Komentar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tentang bentrok antara FPI dan PREMAN Kendal diantaranya menyinggung tentang aksi main hakim sendiri. Bagi SBY, ajaran Agama Islam tidak memperbolehkan main hakim sendiri. "Islam tidak identik dengan main hakim sendiri. Islam juga tidak identik dengan tindakan-tindakan perusakan," ujar SBY di acara Buka Puasa Bersama PT Pertamina, di Gedung JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, seperti dikutip detikNews, Ahad 21 Juli 2013.
Menurutnya, tindakan FPI yang kerap melakukan aksi sweeping seperti yang terjadi di Kendal sangatlah mencedarai ajaran Agama Islam. "Sangat jelas kalau ada elemen melakukan itu dan mengatasnamakan Islam justru memalukan agama Islam, mencederai agama Islam. Saya harus katakan itu saudara-saudara," ucapnya.
Bagaimana seorang Presiden bisa mengatakan bahwa monitoring FPI MENCEDERAI ajaran Islam, sementara PROSTITUSI dan PERJUDIAN yang terus aktif di bulan Ramadhan tidak MENCEDERAI Islam? Seharusnya yang patut dikomentari Presiden sebagai “MENCEDERAI AJARAN ISLAM” adalah PROSTITUSI dan PERJUDIAN, bukan aksi menolak maksiat yang mencederai Islam. Hendaknya Presiden SBY mempelajari dahulu situasi kondisi sebenarnya sebelum berkomentar yang tidak perlu. Apakah pantas dengan dasar toleransi maka umat Islam yang berpuasa membiarkan PELACURAN dan PERJUDIAN tetap melenggang?
Pernyataan Presiden SBY mendapat tanggapan serius dari Presiden Front Pembela Islam, Habib Muhammad Rizieq Syihab. Menurut Habib Rizieq, tudahan Presiden SBY itu tidak didasari bukti yang kuat. SBY bukan seorang NEGARAWAN yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita.
Berikut ini tanggapan PRESIDEN FPI HABIB MUHAMMAD RIZIEQ SYIHAB atas komentar PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, yang diterima redaktur fpi.or.id, Senin 13 Ramadhan 1434 H/ 22 Juli 2013 M:
"Di Kendal, FPI tidak lakukan SWEEPING, tapi MONITORING damai tanpa senjata apa pun, justru FPI yang DISWEEPING oleh RATUSAN PREMAN PELACURAN BERSENJATA. Di Kendal, FPI tidak lakukan PERUSAKAN, justru beberapa Kendaraan FPI yang DIRUSAK dan DIBAKAR PREMAN. Di Kendal, FPI tidak MAIN HAKIM SENDIRI, tapi mendatangi POLRES dan minta TEMPAT PELACURAN DITUTUP apalagi di Bulan Ramadhan, justru FPI yang DIHAKIMI oleh RATUSAN PREMAN PELACURAN dengan berbagai macam senjata, hingga banyak yang terluka. Bahkan KAPOLRES KENDAL menyatakan dengan JUJUR di berbagai Media bahwa FPI sudah koordinasi.
Di Kendal, FPI itu KORBAN bukan PELAKU ! Jadi, dasar tuduhan SBY itu apa ??? Dan kenapa dalam soal Kendal, SBY begitu semangat bicara tentang FPI yang jadi korban, dan bungkam terhadap si pelaku PREMAN PELACURAN BERSENJATA dan TEMPAT PELACURAN yang buka siang malam di bulan Ramadhan ??? Kasihan, ternyata SBY bukan seorang NEGARAWAN yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang PECUNDANG yang suka sebar FITNAH dan bungkam terhadap MA'SIAT! Tentu, seorang PRESIDEN MUSLIM menyebar FITNAH dan membiarkan MA'SIAT, ditambah lagi melindungi AHMADIYAH dan aneka MEGA SKANDAL KORUPSI, sangatlah mencederai Ajaran Islam !
Sumber: fpi.or.id